Aceh Tengah (ANTARA) - Kabupaten Aceh Tengah saat ini masih dalam keadaan terisolir, bahkan mengalami darurat pangan pascabencana banjir dan tanah longsor pada 27 November 2025.
"Sekarang masyarakat Aceh Tengah kesulitan bahan pangan. Beras tidak ada lagi yang jual, masyarakat kelaparan," kata Ketua KNPI Aceh Tengah Feri Yanto di Aceh Tengah, Selasa.
Feri menyampaikan, dampak dari kondisi ini, masyarakat mulai panik dan mulai menjarah toko-toko yang masih menyimpan beras serta bahan sembako, tetapi tidak dijual.
"Kemarin masyarakat mulai menjarah beberapa Indomaret dan Alfamart. Masyarakat marah karena mereka tutup, tapi di dalamnya masih ada stok beras dan sembako," ujarnya.
Selain itu, kondisi di Aceh Tengah saat ini juga mengalami kelangkaan gas LPG, BBM, serta kesulitan air bersih.
Tak hanya itu, listrik di wilayah ini juga masih padam total dan jaringan internet untuk akses informasi dan komunikasi masyarakat belum pulih.
Baca: Aceh Tengah darurat bencana, sembilan warga meninggal tertimbun longsor
"Kita berharap pemerintah provinsi dan pemerintah pusat bisa lebih cepat dalam penanganan pasca bencana. Ini memang bencana besar di seluruh Aceh dan Sumatera, tapi kondisi masyarakat sudah sangat labil, tidak bisa menunggu lebih lama," kata Feri.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Aceh Tengah Andalila mengatakan bantuan pangan berupa beras baru masuk pada Senin (1/12).
Menurutnya, bantuan beras tersebut hanya sebanyak 6,5 ton untuk wilayah Aceh Tengah. Sedangkan untuk bahan sembako lainnya masih sangat minim.
"Sampai saat ini kita memang masih sangat kekurangan untuk sembako. Beras kemarin ada masuk 13 ton, tapi kita bagi dua dengan Kabupaten Bener Meriah, jadi kita dapat 6,5 ton," kata Andalila.
Dia menuturkan, Aceh Tengah saat ini masih terisolir dengan akses jalan masuk ke wilayah ini banyak terputus dihantam banjir dan tanah longsor.
Menurutnya, 75 persen wilayah Aceh Tengah terdampak bencana dan luluh lantak diterjang banjir dan tanah longsor.
"Data sementara, hingga saat ini dilaporkan sebanyak 22 orang meninggal dunia dan 23 orang masih hilang," demikian Andalila.
Baca: Prajurit TNI tembus daerah terisolir Aceh Tengah bawa bantuan korban bencana banjir
Pewarta: Kurnia MuhadiEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025