Banda Aceh (ANTARA) - Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh melaporkan bahwa Aceh mendapatkan alokasi cadangan beras pemerintah 1.700 ton lebih untuk disalurkan secara bertahap sesuai kepada masyarakat terdampak bencana.
"Untuk beras, kita juga sudah mendapatkan persetujuan penambahan cadangan beras pemerintah sebanyak 1.700 ton," kata Ketua Posko Tanggap Darurat Bencana Aceh, M Nasir, di Banda Aceh, Senin malam.
Pernyataan itu disampaikan M Nasir dalam rapat koordinasi dan evaluasi harian tanggap darurat bencana hidrometeorologi Aceh, di ruang potensi daerah, di kantor Gubernur Aceh.
Baca juga: Update Bencana Aceh: 173 meninggal dunia, 443.001 mengungsi
M Nasir mengatakan, alokasi beras cadangan pemerintah itu untuk kebutuhan dalam jangka waktu dekat yang nantinya disebarkan ke daerah terdampak bencana.
Beras tersebut, sejauh ini sudah disalurkan ke Aceh Utara 11 ton, Lhokseumawe 10 ton, Bireuen 85 ton, Aceh Singkil 50 ton, Simeulue 10 ton dan berbagai daerah terdampak lainnya masing-masing 10 ton.
Pengambilan beras cadangan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan daerah, Dinas Pangan Aceh bakal berkoordinasi dengan Bulog agar proses administrasi hingga penyaluran beras bisa dipercepat untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
"Terutama untuk konsumsi dan mencegah kekurangan logistik. Kita yakin ini akan berjalan baik, mengingat secara budaya masyarakat kita kuat dalam mengantisipasi kebutuhan pangan," ujarnya.
Tetapi, lanjut dia, langkah terpenting saat ini adalah bagaimana memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah dan Gayo Lues yang memang masih terkendala akses darat ke lokasi.
Pemerintah Aceh, tambah M Nasir, pihaknya juga sudah koordinasi dengan Bulog untuk mengirimkan beras cadangan sebanyak 500 ton ke Aceh Tengah sebagai cadangan kebutuhan masyarakat di sana. Tetapi, masih terkendala transportasi.
"Kita sedang berupaya berkoordinasi dengan pihak yang memiliki transportasi udara seperti Hercules untuk dapat menerbangkan 500 ton ini. Kita masih menunggu kepastian berapa kali penerbangan yang diperlukan," demikian M Nasir.
Baca juga: Stok BBM dan kebutuhan pokok menipis di Aceh Timur, harga melonjak imbas banjir
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025