Aceh Timur (ANTARA) - Puluhan warga Desa Krueng Lingka, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, bertahan di atap rumah untuk menyelamatkan diri setelah terjebak banjir yang semakin meninggi.
Mul, warga Desa Krueng Langka yang dihubungi di Aceh Timur, Rabu, mengatakan ketinggian air begitu cepat hanya dalam hitungan menit, sehingga merendam rumah warga.
"Banyak keluarga yang awalnya masih berada di dalam rumah terpaksa memecahkan plafon atau menggunakan tangga darurat untuk bisa naik ke atap guna menghindari banjir," katanya.
Banjir di wilayah tersebut terjadi karena hujan deras sejak Rabu (26/11) dini hari. Ketinggian banjir lebih dari satu meter dan meningkat cepat membuat warga tidak memiliki waktu mengungsi, sehingga mereka memilih menyelamatkan diri di atap rumah.
"Warga, terutama anak-anak dan orang tua atau lanjut usia bertahan di atap dengan kondisi basah dan kedinginan menunggu bantuan datang. Warga berharap tim evakuasi segera tiba di lokasi banjir," kata Mul.
Informasi yang dihimpun, tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur, SAR, TNI, Polri, dan relawan dilaporkan dalam perjalanan ke lokasi banjir. Mereka membawa perahu karet dan peralatan SAR.
Baca: Dua mobil tertimpa pohon tumbang di Aceh Timur
Namun, derasnya arus air dan keterbatasan akses menuju lokasi membuat proses evakuasi terhambat. Petugas juga harus memastikan kondisi warga yang terjebak tetap aman agar proses penyelamatan bisa dilakukan tanpa risiko tambahan.
Sementara itu, aliran listrik di beberapa titik di wilayah banjir tersebut dipadamkan guna mencegah terjadinya korsleting di tengah meningkatnya genangan air yang semakin meluas.
Situasi ini menambah kesulitan warga terdampak banjir yang terisolasi karena tidak dapat menghubungi keluarga atau melaporkan kondisi mereka secara maksimal.
Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Alfarlaky menginstruksikan BPBD dan tim SAR agar segera mengevakuasi warga yang terjebak banjir tersebut.
"Saya mengimbau masyarakat di sekitar lokasi banjir waspada, mengingat curah hujan masih tinggi dan potensi banjir susulan dapat terjadi. Warga juga diminta untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi apabila kondisi air terus naik," kata Alfarlaky.
Bupati menyebutkan pemerintah daerah mengerahkan seluruh personel maupun logistik darurat untuk mempercepat proses penyelamatan serta memberikan bantuan kepada warga terdampak.
"Hingga kini, tim evakuasi masih terus berusaha menjangkau seluruh korban yang terjebak. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada serta menunggu tim evakuasi tiba," kata Iskandar Usman Alfarlaky.
Baca: Jembatan putus, pengantin diseberangkan dengan perahu di Aceh Timur
Pewarta: HayaturrahmahEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025