Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh mengimbau dan mengingatkan masyarakat mewaspadai modus penipuan pengiriman barang dari luar negeri, terutam dari kenalan di media sosial.
Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh Muparrih di Banda Aceh, Kamis, mengatakan modus penipuan barang dari luar negeri marak terjadi. Apalagi dari seseorang baru dikenal di media sosial.
"Penipuan dengan pola perkenalan di media sosial dan kemudian menjanjikan hadiah atau kiriman barang dari luar negeri sering terjadi. Karena itu, kami terus mengimbau dan mengingatkan masyarakat mewaspadai modus penipuan tersebut," katanya.
Sebelum, kata Muparrih, seorang pria paruh baya asal Kota Banda Aceh mendatangi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh di Banda Aceh. Lelaki tersebut mempertanyakan paket atau barang yang dikirim dari Afghanistan.
"Pria tersebut menyebutkan barang dikirim pada 25 Oktober 2025. Lelaki tersebut juga memperlihatkan foto resi pengiriman yang dikirim seorang kenalannya di Facebook," kata Muparrih.
Kepada petugas bea cukai, pria tersebut menjelaskan paket yang dikirim berupa uang dan peralatan kesehatan. Pria tersebut juga memperlihatkan foto-foto barang termasuk janji akan ada orang menghubungi ketika paket tiba di Indonesia.
"Namun, setelah petugas mengecek nomor resi pengiriman yang diperlihatkan pria tersebut, ternyata tidak ada pada barang kiriman resmi. Dari tampilannya, foto resi terlihat mencurigakan, seolah hasil editan dengan nomor dan tanggal ditempel tidak rapi," katanya.
Muparrih menyebutkan seluruh barang kiriman dari luar negeri wajib diberitahukan oleh perusahaan jasa titipan atau pos ke Bea Cukai. Masyarakat dapat melacak status kiriman melalui laman resmi Bea Cukai.
"Pria tersebut hampir saja menjadi korban penipuan setelah datang dan menanyakan kebenaran pengiriman barang dari luar negeri. Kami mengimbau masyarakat tidak mudah tergoda janji hadiah dari luar negeri, apalagi melalui dunia maya seperti media sosial," kata Muparrih.
Baca juga: Bea Cukai Aceh dorong UMKM bersaing di pasar global
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025