Aceh Barat (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia melakukan kajian teknis terhadap usulan rencana pembangunan kolam retensi di Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat setelah rencana tersebut diusulkan oleh pemerintah daerah sebagai upaya mengatasi banjir di permukiman warga dan pusat perkotaan.
“Alhamdulillah, sudah ada masukan dari Balai Teknik Pantai Yogyakarta terhadap review (kajian) rencana pembangunan kolam retensi di Aceh Barat, terkait usulan perencanaan yang sudah kita usulkan beberapa waktu lalu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Barat, Dr Kurdi kepada ANTARA di Meulaboh, Jumat.
Saat ini, kata dia, kajian teknis juga sedang dilakukan oleh Balai Teknik Sungai di Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah dan tim dari Dinas PUPR Kabupaten Aceh Barat juga berada di Solo, guna menunggu hasil kajian teknis yang saat ini dilaksanakan.
Baca juga: Jaksa tahan lima ASN tersangka dugaan korupsi insentif pajak Aceh Barat
“Setelah mendapat review desain dari kedua balai ini, yaitu Balai Teknik Pantai Yogyakarta dan Balai Teknik Sungai Solo, nantinya kita harapkan konstruksi pembangunan kolam retensi di Aceh Barat bisa dilaksanakan,” kata Kurdi menambahkan.
Kurdi yang merupakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Aceh Barat ini menjelaskan, kajian teknis desain kolam retensi yang telah diajukan tersebut, sebagai upaya untuk memantapkan rencana pembangunan yang akan dilakukan oleh Kementerian PU nantinya.
Sesuai desain yang ada, kata dia, panjang kiri kanan kolam retensi di Aceh Barat sebelumnya menggunakan material batu gajah dengan panjang kiri kanan sekitar 500 meter, serta sejumlah bangunan lainnya dengan usulan anggaran sekitar Rp72 miliar lebih.
Kurdi menyebutkan kajian rencana pembangunan kolam retensi di Kabupaten Aceh Barat, memang membutuhkan banyak tenaga ahli karena perilaku laut membutuhkan banyak ahli, dan harus memastikan kolam retensi betul-betul berfungsi dengan baik.
Sehingga nantinya ketika pemerintah pusat melakukan pembangunan dengan biaya pagu yang besar, maka diharapkan kualitas bangunan tersebut benar-benar kuat dan sesuai standar dan spesifikasi teknis yang telah ditentukan dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat maupun daerah.
Sebagai upaya memaksimalkan perencanaan tersebut, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dalam waktu dekat juga akan melakukan kunjungan ke Balai Teknik Pantai yang ada di Kota Denpasar, Provinsi Bali.
Kunjungan ini diharapkan nantinya dapat memberikan rekomendasi teknis terhadap usulan pembangunan kolam retensi di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Kurdi menjelaskan Kementerian PU Republik Indonesia memberikan waktu kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat selama enam bulan atau hingga April 2026, guna melakukan kajian teknik atas usulan ini.
Namun pemerintah daerah berharap kajian tersebut dapat diselesaikan dalam kurun waktu satu atau dua bulan mendatang, sehingga nantinya pembangunan dapat segera dilaksanakan.
Kurdi menyebutkan pemerintah pusat telah merespon usulan pembangunan kolam retensi di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, sebagai salah satu upaya pemerintah mengatasi genangan banjir di wilayah perkotaan dan permukiman masyarakat yang setiap tahunnya terjadi.
“Kalau melihat dari respons (pemerintah) sudah ada, hanya perlu pemantapan saja,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat saat ini terus berupaya memenuhi petunjuk teknis dari Kementerian PU, agar pembangunan kolam retensi dapat segera dilaksanakan dalam waktu dekat atau di tahun 2026 mendatang, demikian Kurdi.
Baca juga: Polres Aceh Barat sebut ledakan gas oksigen akibat kebocoran tabung
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025