Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Akhmad Munir  bersama sejumlah pengurus menjalani peusijuk atau tepung tawar yang merupakan prosesi adat masyarakat Aceh dalam menerima tamu.

Prosesi adat yang dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW berlangsung di Kantor PWI Aceh di Banda Aceh, Sabtu.

Selain Akhmad Munir yang juga Direktur Utama Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA, prosesi adat tersebut diikuti Sekretaris Jenderal PWI Pusat Zulmansyah Sekedang.

Serta Wakil Ketua Bidang Kerja Sama dan Kemitraan PWI Pusat Amy Atmanto, dan Anggota Dewan Pakar PWI Pusat Muhammad Amru yang juga mantan Bupati Gayo Lues, Provinsi Aceh.

Baca juga: Akhmad Munir tekankan PWI Aceh perkuat sinergi dengan pemerintah

 

Ketua PWI Pusat Akhmad Munir Mengapresiasi dan mensyukuri prosesi adat yang dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dan ini menguatkan silaturahmi jajaran PWI yang sebelumnya sempat berbeda.

"Kini, PWI sudah bersatu kembali. Kami dipercaya menakhodai PWI lima tahun ke depan. Doakan agar amanah yang diberikan kepada kami terlaksana dan berjalan dengan baik," katanya.

Akhmad Munir juga mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama PWI Aceh mengingatkan dirinya ketika kecil merayakan hari kelahiran Rasulullah.

"Kegiatan ini bukan sekadar merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi menjadi  momentum meneladani Rasulullah dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari," katanya.

Menurut dia, meneladani Rasulullah adalah dengan memperjuangkan kebenaran. Oleh karena itu, apa yang diperjuangkan Nabi Muhammad SAW menjadi teladan bagi wartawan.

"Teladan dengan menjunjung tinggi kebenaran, keadilan, tanpa fitnah. Kode etik jelas disebutkan wartawan tidak berniat buruk. Kemudian, tabayun atau memverifikasi untuk memastikan kebenaran sebuah informasi," kata Akhmad Munir.

Sementara itu, Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin mengatakan prosesi peusijuk sebagai bentuk rasa syukur atas kepengurusan baru PWI Pusat periode 2025-2030 yang dikukuhkan di Solo, Jawa Tengah, awal Oktober 2025.

"Prosesi adat ini selain menghormati tamu, juga sebagai bentuk syukur terbentuk kepengurusan baru PWI. Apalagi,  tiga pengurus PWI yang menjalani proses peusijeuk merupakan asal Aceh," kata Nasir Nurdin.

Baca juga: Akhmad Munir terpilih jadi Ketua Umum PWI Pusat 2025-2030, dualisme berakhir



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025