Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Aceh menyatakan terus meningkatkan edukasi sosial dan pemberdayaan berbasis gampong dalam upaya mencegah munculnya gelandangan dan pengemis baru di daerah setempat.

"Salah satu fokus tambahan tahun 2025 yang kita lakukan adalah pencegahan munculnya gepeng baru, dengan edukasi sosial dan pemberdayaan berbasis gampong dengan dukungan dari pilar pilar sosial," kata Sekretaris Dinsos Aceh, Chaidir di Banda Aceh, Jumat.

Ia menjelaskan untuk penertiban gepeng, fokus tahun 2025 Dinas Sosial Aceh sejalan dengan arah kebijakan nasional yakni melakukan penertiban terpadu bersama Satpol PP dan aparatur gampong di kawasan kota, tempat ibadah, dan persimpangan jalan.


Baca juga: Dinsos Aceh asuh 53 anak terlantar di RSAN
 

Ia mengatakan dalam penertiban tersebut tetap mengedepankan pendekatan pembinaan, bukan semata penertiban.

"Artinya, setiap gepeng yang terjaring akan diidentifikasi status sosialnya asal daerah, usia, alasan turun ke jalan," katanya.

Mereka yang ikut terjaring diarahkan ke program pembinaan keterampilan kerja di UPTD atau lembaga sosial mitra, sehingga memiliki keahlian dan tidak kembali ke jalanan.

Ia mengatakan jika memungkinkan, dilakukan proses menyatukan kembali anggota keluarga yang terpisah, seperti anak dengan orang tua atau orang lanjut usia terlantar dengan keluarganya. 

Proses tersebut merupakan bagian dari rehabilitasi sosial yang bertujuan untuk mengembalikan individu ke lingkungan keluarga asalnya agar mereka mendapatkan dukungan emosional dan sosial yang dibutuhkan

Pihaknya meyakini dengan edukasi yang dilakukan secara maksimal akan mampu mencegah munculnya pengemis dan gelandangan baru.

Baca juga: Dinsos Aceh-BPVP tingkatkan ekonomi penyandang disabilitas



Pewarta: M Ifdhal
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025