"Dengan adanya kesepakatan kedua bela pihak yang ditandatangan oleh camat, lurah dari kedua kelurahan serta tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh adat untuk berdamai," kata Kapolres Ternate menanggapi bentrok antar-warga usai Idul Fitri 1444 Hijriah di Ternate, Maluku Utara, Minggu.
Kapolres mengatakan bentrok dua kelompok pemuda itu dipicu pengaruh minuman keras sehingga kedua kelompok saling serang dan melempar menggunakan batu serta botol.
Baca juga: Empat tewas dalam bentrokan antara pasukan separatis di Yaman
Akibat bentrokan yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIT atau usai shalat Ashar, situasi perbatasan kedua kelurahan sempat memanas.

"Alhamdulillah kita bisa cepat atasi dengan dibantu dari anggota TNI sehingga kini situasi sudah kembali kondusif," ujarnya.
Kapolres menjelaskan saat terjadi bentrok tidak ada korban jiwa, tetapi ada sejumlah warga yang dilaporkan mengalami luka-luka akibat terkena lembaran batu dan botol.
"Kini sudah aman setelah kedua bela pihak sepakat menandatangani surat perjanjian untuk berdamai dan tidak ada lagi namanya bentrok-bentrok," tegas Andik.
Baca juga: Polisi damaikan kasus bentrokan mahasiswa USK Banda Aceh
Pewarta: Abdul FatahEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025