Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Elpiji subsidi isi 3 kilogram di beberapa tempat di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, dalam dua pekan terakhir langka, sehingga menyebabkan harga bahan bakar untuk rumah tangga miskin tersebut mencapai Rp25 ribu per tabung.

Nurjannah, salah seorang warga Meunasah Masjid, Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara kepada wartawan, Rabu mengatakan, kelangkaan elpiji 3 kilogram sudah terjadi sejak akhir Februari lalu.

"Hingga kini masih sulit untuk mendapatkan gas tersebut, padahal kami sangat membutuhkan untuk memasak," ungkapnya.

Ia menyebutkan, jika gasnya ada, namun harganya begitu mahal dan mencapai Rp25 ribu yang dijual di kios-kios, padahal harga normalnya Rp16 ribu sesuai dengan harga yang diatur oleh pemerintah.

Menurutnya, kondisi tersebut harus mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat. Karena apabila dibiarkan kondisi itu terus berlarut dikhawatirkan harga elpiji untuk kebutuhan rumah tangga miskin itu akan semakin melonjak.  
    
Sementara itu, salah seorang pedagang di kecamatan setempat, yang juga menjual elpiji 3 kilogram, Sulaiman membenarkan, bahwa dalam beberapa pekan terakhir memang terjadi kelangkaan elpiji 3 kilogram.

Padahal tingkat kebutuhan masyarakat sangat tinggi, sehingga pedagang kios menjualnya sampai Rp25 ribu per tabung. Meski harga yang ditetapkan oleh pemerintah dipangkalan Rp16 ribu/tabung.

"Kami sebagai pedagang kios yang juga berjualan elpiji 3 Kg, menjualnya dengan harga Rp25 ribu/tabung, karena langkanya bahan bakar itu dalam seminggu terakhir," ungkap pedagang.



Pewarta: Pewarta : Mukhlis
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025