Meulaboh (ANTARA Aceh) - Sebagian besar masyarakat miskin di Kabupaten Aceh Barat mengalami kesulitan pada hari "meugang" (motong) mendapatkan gas elpiji subsidi 3 kilogram, karena terjadi kekosongan pasokan di pangkalan dan agen PT Pertamina.

Beberapa ibu rumah tangga menyampaikan kepada wartawan di Meulaboh, Selasa, kondisi ini sangat disesalkan karena disaat kebutuhan masyarakat sangat mendesak harus mencari kayu bakar untuk memasak daging yang dibeli pada hari meugang.

"Anak saya sudah mendatangi hampir semua tempat penjualan namun tidak satupun yang tersisa, semua pangkalan dan agen elpiji 3 kilogram di Meulaboh mengatakan sudah habis. Untung saja saya masih punya kayu bakar," kata Nisa (54) ibu rumah tangga.

Nisa merupakan salah seorang ibu rumah tangga di Gampong (desa) Ranto Panjang Timur, Kecamatan Meureubo yang sudah terbiasa dengan mengunakan kayu bakar untuk memasak sehari-hari sehingga disaat demikian tidak terlalu pusing.

Sementara ibu rumah tangga yang lain yang selama ini menggunakan elpiji 3 kiliogram harus bolak-balik mengelilingi Kota Meulaboh dan ibu kota kecamatan mencari bahan bakar gas tidak ditemukan, meskipun sebagian pangkalan masih dibuka.

Jelasnya, sejumlah pangkalan penjualan elpiji 3 kilogram yang ditemui mengatakan bahwa penambahan stok baru tersedia saat sudah masuk hari puasa Ramadhan 1436 Hijiriah karena beberapa faktor mungkin pengiriman mengalami sedikit kendala untuk wilayah itu.

"Kalau ada satu tabung Rp35 ribu saya beli, karena kalau bukan hari ini besok sudah tutup semua usaha penyalur elpiji. Tradisi kita di Aceh melakukan kegiatan makan-makan dipantai menyambut puasa Ramadhan," tambah anaknya Asnawiyah.

Sementara itu pihak pemerintah daerah sebelumnya sudah mengingatkan para agen serta pangkalan agar tidak berlaku curang terlebih lagi disaat momen tertentu karena jatah elpiji subsidi 3 kilogram untuk wilayah itu harusnya melebihi dari jumlah keluarga miskin.

"Sebanarnya indikasi elpiji subsidi 3 kilogram digunakan oleh orang tidak berhak itu masih terjadi di Aceh Barat, makanya akan diterbitkan peraturan larangan pemakaian bagi PNS, guru dan pengusaha UKM berpenghasilan diatas Rp800 ribu per hari," kata Bupati Aceh Barat H T Alaidinsyah.

Kondisi hari meugang di Meulaboh yang ditetapkan pada Selasa (16/6) terlaksana dengan baik yang ditandai dengan berdesakannya pasar Bina Usaha Meulaboh sejak pagi, masyarakat berbondong-bondong membeli daging meugang yang berjajar 300 lapak yang disediakan di kawasan Lhung Nak Ye, Kecamatan Johan Pahlawan.

Harga daging dihari itu senilai Rp150 ribu/kilogram, padahal pemerintah daerah sudah mengingatkan pedagang untuk harga jual daging meugang tidak boleh diatas Rp140 ribu/kilogram menginggat ekonomi masyarakat dihari sakral ini sangat terjepit.



Pewarta: Pewarta : Anwar
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025